
Senior vs Junior di Tempat Kerja
Emang kalau ngomongin soal suka duka jadi karyawan kantoran pasti ada banyak hal yang bisa diomongin, mulai dari punya bos rasa kawan, punya rekan kerja tipe nyebelin, jadi multitasking kantoran dan perasaan ketika kamu bikin kesalahan di kantor.
Ada banyak hal yang sudah kami ceritakan tentang pengalaman selama kurang lebih tiga tahun jadi karyawan kantoran. Tiga tahun belum masih kalah hebat dari senior-senior di kantor. Salah satu senior bahkan ada yang sudah menghabiskan waktu hampir 10 tahun bertahan bekerja di satu perusahaan yang sama.
Di sinilah secara alamiah senioritas terbentuk. Ini tergantung seberapa lama kamu bekerja di perusahaan itu maka kamu akan menjadi senior dan orang baru wajib untuk menghargai para senior ini, apa pun jabatan kamu!
Waktu pertama kali bekerja aku yakin kita semua excited dan pasti tidak akan terlambat. Bahkan, kita akan menerima semua pekerjaan yang diberikan dari senior dan berusaha sebaik mungkin menyelesaikannya.
Tidak lupa juga untuk selalu tersenyum dan mencoba untuk mengakrabkan diri kepada senior-senior yang lain. Yang namanya anak baru pasti nurut bila para senior itu minta tolong, jangan coba-coba nolak kalau kamu tidak mau dijudesin senior sendiri, mesti menjawab ya pokoknya!
Well, itu bukanlah hal baik yang harus kita lakukan. Tapi, mengingat di kala itu merupakan hari pertama bekerja jadi kita akan menganggap wajar hal itu. Namun, lama kelamaan kita sadar itu merupakan bentuk dari senioritas yang terjadi di lingkungan kerja.
Apa saja contoh perlakuan senioritas? Baiklah akan coba kujelaskan menurut pengalaman pribadiku sendiri.
Junior Tidak Boleh Terlambat Tapi Senior Bisa di Pertimbangkan
Aku ingat, waktu baru lima bulan bekerja di perusahaan sekarang ini, aku pernah terlambat sekali karna kesiangan dan saat brifing sebelum mulai bekerja atasanku selalu mengingatkanku untuk tidak terlambat lagi. Padahal, hampir setiap hari dia terlambat beberapa menit dan rekan kerjaku yang lain juga begitu tapi hanya aku yang ditegur.
Kesahalan Selalu Ada Pada Junior
Jika ada pekerjaan yang baru dan tidak kuketahui pasti senior selalu memintaku untuk membuatnya terlebih dahulu dan barulah diakhir mereka akan memeriksa pekerjaanku dan merevisinya.
Jika itu telah selesai dan sudah mereka anggap benar, itu akan menjadi hak mereka. Tapi, saat managemen memeriksa hal tersebut dan mengatakan bahwa masih terdapat beberapa kesalahan mereka tidak segan-segan mengatakan bahwa aku yang membuat laporan tersebut dan memintaku memperbaiki kembali. Padahal jelas, di situ ada tanda tangan mereka.
Junior Sulit Dapat Izin Tapi Senior Bisa
Aku sangat ingat ketika aku ingin izin untuk mengurus beberapa dokumen saat aku kehilangan paspor di Malaysia yang membuatku beneran sibuk kular-kilir ke kantor polisi setelah pulang ke Indonesia.
Aku sudah meminta izin kepada atasanku tapi aku masih tetap harus dapet izin HRD dan juga kepada manager lain. Padahal aku hanya pergi sebentar dan emang mencari waktu kosong saat tidak ada lagi yang harus kukerjakan.
Ceritanya akan sangat berbeda dengan rekan kerja yang lain yang sudah senior, yang bebas ke luar dengan mudahnya. Mereka bisa ke mana saja bahkan tanpa perlu meminta izin sepertiku.
Sebenarnya masih ada banyak hal lain yang terjadi antara senior vs junior yang membuatku sangat tidak nyaman. Tapi, bagiku, itulah tiga hal teratas yang cukup berat untuk kulalui sebagai seorang staff junior di kantorku.
Kalian sendiri bagaimana? Apakah pernah mengalami hal yang sama sepertiku?



8 Comments
Tasim
Senior harusnya membimbing, mengajari…tempat bertanya ketika bingung soal pekerjaan, karena kita belum berpengalaman. Yang ada, banyak yang manfaatin predikat senior untuk ambil ‘keuntungan’, bahkan untuk membully, mereka yang masih newbie.
Yang penting ga usah dimasukin ati ya..dimana-man itu terjadi. Tetap semangat !
Ichaasa
Bener banget kak!!! tapi kayaknya jarang banget ada senior yang seperti itu ya hahah semoga saat kita menjadi senior bisa menjadi senior yang baik dan contoh yang bagus untuk junior kita. karna kita sudah tahu bahgaimana rasanya memiliki senior yang nggak baik xd! tetep semangat juga kak^^
Mayuf
Pernah tapi di pesantren, kalo aku bukan senior junior tapi yang punya kakak cewek atau yang anaknya kiyai atau anak habib dan anak orang kaya terus barahan itu yang kaya lebih di pandang dan dimaafkan, dan aku yang bukan siapa” selalu salah haha tapi gapapa lah namanya perjalanan hidup 😀
Ichaasa
Wow ternyata di pesantre tetep juga ada ya senioritas 🙁 bearti emang hampir di semua tempat sepertinya ada. tinggal kita saja yang harus sabar bagaimana menyikapinya^^
tapi emang bener deh, namanya perjalanan hidup. Roda itu berputar yang pastinya! tetep semangat ya xd
Rakha
Inilah mengapa selepas dari kantor yang terakhir. Saya putuskan untuk jadi pekerja lepas saja.
Btw, tjakep banget tampilan blognya.
Ichaasa
wah keputusan yang baik dong ya kak^^ pingin juga kayak gitu! semoga bisa resign secepetnya!
dian
Ntar kalo udah jadi senior musti baek-baek ma juniornya yak 😛
Ichaasa
harus banget kak! even junior salah tetep harus berbuat baik. udah tahu rasanya punya senior galak dan suka cari muka itu nggak enak. Jadi, cukup kita jangan^^